KETAPANG-RADAR-"Permainan layang layang kembali di gelar pada pesta Pantai HUT RI Ke 63 di Pantai Tanjung Berlandang . Permainan rakyat ini merupakan salah satu permainan tradisionil yang umurnya sudah tua di Ketapang. Di kalangan petani, nelayan memainkan layang layang mempunyai keasikan tersendiri. Mengibur diri diri dikala istirahat dari bekerja. Tradisi permainan layang layang biasanya dilaksanakan pada musim panas dimana angin berhembus kencang, sehingga sangat membantu teknis menaikkan kelayang.Kini main layang layang tak hanya di Indonesia,di malysia dikenal dengan nama permainan Wau. Seni karya kontes layang layang sudah dilaksanakan pada tingkat dunia. Beberapa negara seperti Jepang, Malaysia, Thailand, Korea dll sudah ikut serta . Mereka mengembangkan tradisi permianan layang layang ini sebagai salah satu aktivitas dan kreativitas yang kini makin berkembang.
Di Ketapang permainan rakyat berua layang layang ini sudah lama dikenal, hanya dengan adanya kesibukan dan mulai banyaknya aktivitas lain menjadikan bermain layang layang ini menjadi langka. Di kalgnan anak anak tradisi main layang layang ini bahkan bisa dikatakan jarang. Kini pemerintah dan pihak peminat layang layang kembali membangkitkan permaianan layang layang ini sebagai salah satu tradisi yang penuh dengan seni dan kreatifitas. Mardi staf kantor Informasi, kebudayaan dan Pariwisata Ketatapang dalam keterangannya menjelaskan, dulu permianan layanglayang di Ketapang hanya didominasi jenis kelayang tradionil seperti layang layang merak. Jenis layang lkayang merak ini sering dimainkan para petani di warga keturunan Madura. Selain itu juga jenis layang layang untuk aduan atau yang dikenal dengan nama gelas yang sering dimainkan oleh anak anak di kota. Dengan berkembangnnya peminat seni permainan layang layang, kini lebih ditonjolkan dengan seni kerajinan , sehingga aspek keindahan, kecantikan, keunikan menjadi penilaian tersendiri. pemerintah kabupaten Kabupaten Ketapang selama 2 tahun ini telah mengembangkan permainan ini sebagai warisan permainan rakyat yang perlu dilestarikan. Dari kontes yang dilaksanakan tahun lalu terlihat masih adanya para pengrajin maupun seniaman dan hoibies permainan layang layang di kalangan warga madura. Masih menurut Mardi, dari para peserta baik itu dari pematang naning, sei.kinjil, muliabaru dll menunjukkan masih potensi pengrajin dan peminat layang layang ini. Untuk tahun ini ternyata sudah cukup berkembang ,peserta sudah menampilkan layang layang dua demensi dan jeis jenis layang layang yang lebih artitistik. Para pemenang kontes ini akan diikutkan pada lomba Festifal budaya Bumi Khatulistiwa (FBBK) pada thun 2009 mendatang.
"