Lomba Sampan Pala”Karra”

SAMBAS-RADAR-Memeriahkan dan menyemarakkan Hari Ulang Tahun Proklamasi Kemerdekaan RI ke-63 ada-ada saja yang dilakoni kelompok masyarakat di Kabupaten Sambas. Salah satunya kegiatan yang digelar Masyarakat Desa Dalam Kaum Kecamatan Sambas di Sungai Sambas, Sabtu lalu. Mereka menggelar kegiatan lomba perahu. Lomba perahu kali ini tidak seperti biasanya, dimana lomba perahu kali ini dinahkodai oleh dua orang perempuan. Yang membikin menarik lagi adalah sang kemudi matanya wajib ditutup menggunakan kain warna hitam. Tak ayal saat perlombaan dimulai banyak sampan yang harus melenceng jauh dari arah atau jalur yang ditentukan. Jalur lintasan sungai yang digunakan memang tidak panjang, hanya sekitar 50-an meter. Tetapi untuk mencapai garis finish yang ditentukan panitia tidaklah mudah. Ditambah hujan yang cukup deras membuat para peserta harus ekstra hati-hati. Bahkan ada beberapa sampan atau perahu yang tenggelam. Dan jika nyasar ke tepian sungai adalah biasa dan maklum.
Tetapi tidak sedikit juga yang berhasil menyelesaikan perlombaan dengan mulus berkat kerjasama yang baik. Salah satunya masunah, ibu satu ini salah satu dari sekian ibu-ibu yang mengikuti perayaan HUT RI Tersebut. “Ini bukti semangat kami terhadap kemerdekaan negara kita,” ujar dia sambil tertawa bahagia. Mengenai keberhasilan dia dalam mencapai garis finish dijelaskannya karena kesabaran dan kekompakan yang ditunjukkan ia dan mitranya yang bertugas memberikan navigasi arah perahu selain membantu mengayuh sampan.
Antusias masyarakat kota sambas sendiri menyaksikan lomba tersebut cukup tinggi. Terbukti penonton rela berhujan-hujanan dipinggiran sungai, dan ada yang berpayung. Awang, salah satu panitia pelaksana lomba mengatakan lomba tersebut dinamakan lomba sampan pala’ karra’. “Alhamdulillah lomba ini dapat kami laksanakan tahun ini,” ujar dia. Karena dijelaskan dia kegiatan tersebut merupakan salah satu rutinitas menjelang perayaan HUT RI. Hanya ditahun 2007 tidak dilaksanakan lomba serupa. Dia berharap panpel kedepannya dapat lebih mengemas kegiatan tersebut lebih baik lagi dan dapat dijadikan daya wisata yang cukup menarik bagi masyarakat, tidak hanya di Sambas, melainkan diluar kota dan Kabupaten Sambas. Lomba sampan tersebut diikuti lebih dari 30 orang peserta yang semuanya adalah perempuan, setiap race mempertandingkan tiga buah perahu. “satu tim terdiri dari dua orang, satu didepan dan satu lagi dibelakang. Yang dibelakang harus menggunakan tutup mata,” jelas awang. (Patar).