GELOMBANG ARUS MUDIK MULAI TERASA

KETAPANG-RADAR- Pemandangan mudik masyarakat Ketapang yang merantau ke daerah lain di luar Ketapang maupun sebaliknya mulai terasa. Di setiap terminal
keberangkatan dan kedatangan, baik di bandar udara, maupun di
pelabuhan laut dan terminal angkutan darat mulai dijejali para penumpang dan calon penumpang. Seperti yang terpantau wartawan RADAR di pelabuhan Sukabangun Ketapang. Sebuah kapal ekspres jurusan Pontianak-Ketapang tampak dipenuhi para penumpang yang datang dan berangkat dari dan ke Ketapang.Kapal ekspres baru yang berkapasitas 300 penumpang tampak penuh dengan para penumpang. Terlebih lagi muatan barang. Tampak para penumpang yang memadati pelabuhan Sukabangun sibuk dengan barang bawaannya. Thamrin, salah seorang calon penumpang kapal ekspres tujuan Pontianak tampak sibuk membawa barang bawaannya.
“Barang saya sebenarnya tak banyak bang, cuman barang titipan keluarga yang banyak. Jadi kayaknya repot benar” Jelas Thamrin di tengah kerepotannya saat ditanya wartawan. Sementara itu, kesibukan di Bandar udara Rahadi Usman, Ketapang juga telah tampak kesibukan arus mudik lebaran.Diperoleh keterangan dari bagian informasi bandara, bahwa kedatangan dan keberangkatan dari dan ke Ketapang telah menunjukkan peningkatan jumlah penumpang. Ini adalah sebagai indicator bahwa arus mudik lebaran mulai terjadi di bandara ini.Demikian halnya dengan pelabuhan kapal penumpang Ketapang-Semarang. Kesibukan arus mudik lebaran juga mulai terasa. Sebuah kapal penumpang yang melayani pelayaran Ketapang-Semarang terlihat penuh sesak dengan para penumpang yang baru datang dari Semarang dan akan berangkat ke Semarang. Meski arus mudik belum terlalu padat, namun karena terbatasnya armada mengakibatkan antrian penumpang cukup banyak.Selain penumpang, barang juga cukup padat baik dari dan ke Ketapang. Jembatan laut antar pulau ini juga dapat menjadi salah satu alternatif meningkatkan arus perdagangan keluar dan menuju Ketapang. Tradisi tahunan macet dan berjejalan untuk memperoleh transportasi selalu terjadi. Adakah ini dapat dijadikan indicator ketidakmampuan pemerintah untuk menyiapkan armada transportasi? S etiap tahun selalu saja terjadi seperti ini.(alwiadi)