BANDUNG-RADAR-Tuan rumah Pelita Jaya FC mengalahkan Persiwa Wamena 2-0 (1-0) pada pertandingan lanjutan Indonesia Super League yang berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (12/9) malam. Gol kemenangan Pelita dicetak M. Ridwan pada menit ke-31 dan kapten tim Christiano Lopez menit ke-87.
Meski bermain di kandang sendiri, Pelita hanya mendapat dukungan dari sekitar 2.000 orang penonton sebab pertandingan baru dimulai pukul 21.00 WIB. Sepinya dukungan dari pinggir lapangan membuat kedua tim bermain lambat di awal pertandingan sehingga pertandingan berlangsung monoton.
Pola permainan 4-3-3 Pelita Jaya mulai berkembang pada pertengahan babak pertama. Melalui sebuah serangan cepat, tim asuhan Fandi Ahmad itu berhasil membobol gawang Persiwa pada menit ke-31 setelah M. Ridwan berhasil memanfaatkan umpan dari Tiago.
Pada babak kedua, tim "Pendekar Gunung Parang" mengganti jenderal lapangan Ardan Aras dengan Firman Utina. Pergantian ini sempat berbuah hasil ketika striker Christiano Lopes menggandakan gol bagi timnya pada menit ke-48. Namun, wasit Purwanto dari Kediri menganulir gol itu karena menganggap pemain asal Brasil tersebut berada pada posisi offside.
Sebaliknya, Persiwa yang dimotori Herman Muntini dan Erick Weeks terus meningkatkan tekanan. Pola 3-5-2 yang diterapkan pelatih Suharno cukup merepotkan tuan rumah. Masuknya striker Tutug Widodo menambah daya gebrak lini depan tim "Badai Pegunungan Tengah" itu.
Para pemain Pelita harus jatuh bangun menahan gempuran tim papan atas ISL 2008 itu. Meski tertekan, Pelita justru berhasil menambah gol melalui Lopez, tiga menit menjelang bubar.
Pelatih Pelita Jaya Fandi Ahmad gembira dengan hasil ini. Ia beralasan tim yang dihadapinya bermain bagus sehingga membuat timnya kesulitan menciptakan peluang. Dua gol itu diharapkan mampu menyuntik semangat tim ketika menghadapi pertandingan berat melawan Persipura Jayapura di tempat yang sama, Senin (15/9).
"Namun, semangat saja tidak cukup. Pemain harus berusaha memaksimalkan peluang yang ada, terutama bola-bola atas. Dalam pertandingan ini, beberapa peluang melalui tendangan penjuru gagal dimanfaatkan menjadi gol," katanya.
"Pemain juga dituntut tampil lepas. Tadi hanya Lopez, Erol Iba, dan Kadek Wardhana yang bermain lepas," ujar pelatih asal Singapura ini.
Sementara itu, pelatih Persiwa Suharno, mengakui kekalahannya sebagai kesalahan kolektif. Namun, ia bangga perjuangan anak asuhnya yang tidak kenal menyerah meski lawan yang dihadapi dikatakan sebagai bayangan tim nasional Indonesia.
"Kekalahan ini menjadi evaluasi menghadapi pertandingan selanjutnya", katanya tanpa berusaha menyalahkan kepemimpinan wasit.(ant)