Sabtu, 26 April 2008 04:21 WIB
Sejumlah Kiai Sepuh Bahas PKB
SEMARANG--Radar-Sejumlah kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) dari Jatim, Jateng, Jabar, dan DKI Jakarta bermusyawarah membicarakan masa depan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di rumah salah seorang deklarator PKB KH Mustofa Bisri di Rembang, Jawa Tengah, Jumat (25/4).
Hadir dalam pertemuan itu antara lain Ketua Alumni Lirboyo Nasional KH Azis Mansyur dari Jatim, KH Mahfudz Ridwan (pengasuh pondok pesantren Edi Mancoro Gedangan, Tuntang, Kabupaten Semarang), K Muchlas (Cirebon), KH Abdul Hayyi (Jakarta), dan KH Subhan (Brebes).
Para kiai menggelar pertemuan itu untuk mendukung penyelenggaraan muktamar luar biasa (MLB) DPP PKB kubu ketua umum Muhaimin Iskandar.
Gus Mus, panggilan akrab Mustofa Bisri, mengatakan, untuk menjalankan roda organisasi partai politik harus selalu berdasarkan anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART).
Dalam pertemuan itu para kiai menyampaikan aspirasi warga PKB yang
menghendaki Gus Mus selaku deklarator PKB memberi rumusan-rumusan langkah atau nasihat untuk dilaksanakan para kader PKB, NU, dan kiai untuk masa depan PKB dan NU.
Gus Mus menyambut baik gagasan para kiai untuk mengajak musyawarah memikirkan PKB dan NU.
Seusai bermusyawarah di kediaman Gus Mus, para kiai melanjutkan diskusi dengan mengunjungi KH Sahal Mahfudz di Pati, Jawa tengah. Sahal mengaku angat prihatin dengan kondisi PKB saat ini.
Ia menilai Ketua Dewan Syuro PKB Abdurrahman Wahid selalu merasa paling benar serta tidak lagi menghargai demokrasi.
"Cak Imin (Muhaimin Iskandar) harus berniat membenahi PKB, PKB juga harus siap jika ditinggalkan Gus Dur," kata Sahal.
PKB didirikan di Jakarta pada 23 Juli 1998 dan pendukung utama partai itu merupakan warga NU. Saat ini terdapat dualisme kepemimpinan di Dewan Tanfidz DPP PKB yakni
kubu Muhaimin Iskandar dan kubu Ketua Dewan Syuro Abdurrahman Wahid.
Muhaimin yang telah diberhentikan melalui rapat pleno Dewan Syuro dan sejumlah pengurus di Dewan Tanfidz beberapa waktu lalu dan diganti oleh Pelaksana Tugas Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB Ali Masykur Musa, tetap
menjalankan tugas sebagai pemimpin umum partai.
Akibat dualisme kepemimpinan itu, masing-masing kubu mendaftarkan partai itu ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bisa ikut sebagai partai peserta Pemilu 2009.
PKB kubu Muhaimin akan menyelenggarakan MLB pada 2-4 Mei 2008 di sebuah hotel di kawasan Ancol Jakarta Utara, sebaliknya PKB kubu Ketua Dewan Syuro Abdurrahman Wahid akan menggelar MLB pada 30 April-1 Mei 2008. (Ant/OL-03)