PALANGKA-Radar- PRAYAenyebab terbakarnya Kapal Feri Cepat (KFC) Dharma Kencana I milik Perusahaan Pelayaran Dharma Lautan Utama masih belum diketahui. Kapal yang mengangkut 706 penumpang dan 35 kendaraan roda empat dan roda dua serta beberapa alat berat tujuan Surabaya-Semarang itu terbakar di perairan Sungai Mentaya, Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan saat menuju Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (18/5) pukul 13:00 WIB.
Adpel Sampit, Sunanto mengatakan, kapal tersebut secara tiba-tiba terbakar pada bagian cardek sehingga mengakibatkan, ratusan penumpang yang ada di dalamnya panik dan berhamburan menyelamatkan diri."Banyak dari mereka yang nyebur ke sungai untuk menyelamatkan diri, karena panik," ujarnya via telepon, Minggu (18/5).
Meski demikian, Sunanto mengatakan, dia belum mengetahui secara pasti jumlah korban yang selamat dan mengalami luka berat ataukah ada korban tewas dalam insiden tersebut. "Kami juga belum tau pasti penyebab hingga kapal tersebut hangus terbakar, karena harus diteliti dahulu dengan memintai keterangan Nahkoda dan kru kapal," ujarnya.
Bupati Kotawaringin Timur, HM Wahyudi K Anwar, mengatakan, pihaknya menurunkan sebanyak enam ambulan ke tempat kejadian perkara (TKP)."Saya memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan untuk langsung ke lokasi berserta beberapa tenaga dokter dan perawat untuk menolong korban kebakaran kapal itu," ujarnya.
Wahyudi mengatakan, dari jumlah 706 penumpang yang ada di dalam kapal tersebut, rata-rata mereka merupakan para pekerja perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di kabupaten yang dipimpinnya itu.
"Pemkab telah menyiapkan delapan truk serta dua bus untuk mengantarkan penumpang kapal yang bekerja di perkebunan yang selamat untuk memudahkan menuju ke lokasi perkebunan," ujarnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur, dr Yuendri Irawanto, mengatakan, hingga sore ini jumlah korban yang ditangani sebanyak 95 orang dengan perincian, 70 orang sempat diobati di posko Pelabuhan Samuda, sebanyak 21 orang sempat dirawat di puskesmas, serta empat orang dilarikan ke RSUD Dr Murjani Sampit karena mengalami patah tulang dan mengalami luka bakar ringan.
"Sebagian ada pula yang dirawat intensif dan dilarikan ke RS Murjani, karena kekurangan oksigen dan partah tulang serta trauma atas kejadian itu. Saat ini kami hanya menangani tujuh korban, karena pasien yang lain cukup rawat jalan saja," ujarnya.
Lebih lanjut, Yuendri mengatakan, pihaknya telah menyiagakan 16 dokter ke TKP serta memerintahkan perawat yang ada di delapan puskemas yang ada di kabupaten tersebut standbay di lokasi untuk menolong korban.