Letusan Anak Krakatau Terdengar di Pantai Anyer
SERANG--Radar-Bunyi letusan Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, Lampung Selatan, Provinsi Lampung terdengar sampai Pantai Anyer, Banten.
"Saya mendengar lima kali bunyi letusan Anak Krakatau begitu keras hingga ke pesisir Pantai Anyer," kata Kepala Pos Pemantauan Anton Tripambudi di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (25/4).
Menurut dia, dentuman keras Anak Krakatau itu disebabkan letusan dan kegempaan vulkanik paling besar hingga terdengar sampai kedaratan Provinsi Banten.
Bunyi ledakan yang keras itu, katanya, merupakan pertama kali sejak aktivitas Anak Krakatau ditetapkan siaga III oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung.
Sejauh ini frekuensi letusan dan kegempaan Anak Krakatau mengalami peningkatan dengan interval kemunculan antara dua sampai tiga menit, katanya.
Oleh karena itu, kata Anton, saat ini Anak Krakatau sangat berbahaya untuk dikunjungi karena selain mengeluarkan semburan bebatuan pijar juga dentuman keras dari letusan dan kegempaan itu.
"Saya minta nelayan dan pengunjung tidak mendekati titik letusan gunung karena sudah ditetapkan status siaga III," katanya.
Ia mengatakan, letusan dan kegempaan Anak Krakatau itu terjadi akibat pembesaran lubang kawah baru di kawasan bukit selatan.
Letusan dan kegempaan itu, katanya, akan berlangsung lama. "Sampai saat ini petugas terus melakukan pemantauan dengan adanya
peningkatan letusan dan kegempaan itu," katanya.
Data di Pos Pemantauan Desa Pasauran pada Jumat (25/4) pukul 06.00-18.00 WIB menunjukkan telah terjadi kegempaan ratusan kali yakni vulkanik A (dalam) sebanyak 80 kali, vulkanik B (dangkal) 80 kali, letusan 137 kali, tremor 11 kali, dan hembusan sebanyak 133 kali. (Ant/OL-03)