KAPAL CEPAT PONTIANAK-KETAPANG
ABAIKAN KESELAMATAN PENUMPANG
KETAPANG-RADAR- Banyak kasus kecelakaan transportasi umum di Indonesia yang telah sama-sama kita saksikan. Baik transportasi darat, laut, maupun udara. Banyak korban telah direnggut dari musibah tersebut. Tak terbatas, baik korban jiwa, maupun harta. Entah berapa korban tewas dari sebuah kecelakaan transportasi yang telah terjadi pada dekade tahun 2000-an. Masih teringat jelas dalam benak kita. Sebuah kecelakaan transportasi laut yang dialami kapal Senopati. Kejadiannya pas masih dalam suasana idul fitri tahun lalu. Akan tetapi kejadian tersebut tidak menjadikan perhatian bagi para penyelenggara transportasi umum, maupun instansi terkait dalam hal transportasi.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya muatan yag diangkut kapal ekspres Pontianak-Ketapang.
Saat itu (Rabu, 20/08) kapal ekspres Mega datang terlambat masuk pelabuhan Sukabangun Ketapang. Diperoleh keterangan dari para penumpang, karena kapal terlalu banyak membawa barang muatan (Bagasi-Red). Karena beban yang diangkut terlalu banyak hingga kapal tidak dapat melaju sesuai dengan biasanya. Demikian dikatakan Rajali, salah seorang penumpang kapal tersebut.
Masih menurut Rajali, ombak di laut saat sekarang cukup besar, hampir setinggi 3 meter. Karena ombak besar banyak penumpang yang mabuk. Masih ditambah lagi dengan beban bagasi yang banyak, bahkan menurutnya melebihi muatan semestinya. Hingga menurut Rajali, keadaan yang seperti jelas sangat membahayakan bagi keselamat penumpang.
“Mestinya untuk barang-barang kiriman seperti buah-buahan tidak dijadikan satu dengan kapal penumpang. Kan sudah ada kapal ekspres cargo, yang memang khusus untuk barang. Kalau begini, selain mengganggu kenyamanan penumpang, bila berlebihan seperti ini akan membahayakan keselamatan penumpang.” Jelas Rajali kepada media ini saat turun di pelabuhan Sukabangun Ketapang. Senada dengan yang dikatakan Rajali, seorang ibu rumah tangga yang kebetulan juga menumpang kapal ekspres Mega menuturkan, karena gelombang besar, dan muatan kapal berlebihan hingga kapal berjalan sangat lambat.
“Banyak penumpang yang mabuk, termasuk saya. Karena banyak barang kiriman seperti buah sehingga tak nyaman lagi, dan itulah salah satu sebab yang menyebabkan banyak penumpang mabuk. Ditambah lagi gelombang memang cukup besar”. Kata ibu rumah tangga tak mau disebutkan namannya Untuk menjaga kesalamatan penumpang, Rajali dan para penumpang berharap agar pengelola kapal cepat/elspres Pontianak-Ketapang selalu memperhatikan kapasitas muatan kapal. Jangan sampai berlebihan. Terlebih lagi, kata Rajali, instansi yang mengawasi hal pelayaran seperti ini benar-benar melakukan pengawasan di lapangan, tidak hanya berdasarkan laporan di atas kertas saja. Jagan sampai sudah ada kejadian baru kebakaran jenggot. Jelasnya di akhir pertemuannya dengan media ini. (Dedi.S)