Minggu, 27 Apr 2008,
Ballack Gagalkan Pesta MU
BINTANG LAGA: Michael Ballack (kiri) berselebrasi dengan Carvalho usai sukses mengeksekusi penalti ke gawang MU di Stamford Bridge tadi malam.
LONDON - Radar- Penentuan juara Premier League musim 2007/2008 harus menunggu laga terakhir atau matchday ke-38 pada 11 Mei mendatang. Kenyataan itu tidak terhindarkan seiring kemenangan Chelsea atas Manchester United (MU) dengan skor 2-1 (1-0) pada big match di Stadion Stamford Bridge tadi malam WIB.
Hasil itu membuat dua tim teratas klasemen sementara tersebut mempunyai koleksi poin sama, yakni 81 poin. Meski kalah, MU tetap berhak menempati peringkat pertama karena unggul selisih gol dari Chelsea. The Red Devils (julukan Manchester United) surplus 53 gol (74-21), sedangkan Chelsea surplus 37 gol (62-25). Dengan dua laga tersisa, persaingan kedua tim bakal semakin seru.
MU, yang berstatus juara bertahan, kini tidak bisa dibilang lebih berpeluang juara sekalipun memiliki keuntungan dari selisih gol. Sebab, The Blues (sebutan Chelsea) bisa mencuri gelar dari MU di dua laga sisa. Sekadar mengingatkan, kemenangan Chelsea atas MU di Stamford Bridge pada musim 2005/2006 lalu sukses mengantarkan The Blues menjadi juara. Kala itu Chelsea masih ditangani Jose Mourinho.
Dua laga sisa kedua kandidat juara itu pun sama-sama sekali home dan sekali away. MU harus menjamu West Ham United di Old Trafford 3 Mei, lalu away ke kandang Wigan Athletic sepekan kemudian. Sementara Chelsea bertandang dulu ke markas Newcastle United (3/5), baru menjamu Bolton Wanderers (11/4).
Bintang kemenangan Chelsea tadi malam adalah Michael Ballack. Gelandang sekaligus kapten Timnas Jerman itu menjadi pahlawan Chelsea berkat sumbangan dua gol. Yakni, sundulan menjelang babak pertama usai dan penalti pada menit ke-86.
Ballack mampu menggantikan peran Frank Lampard yang absen karena berkabung setelah ibunya meninggal dunia Kamis (24/4) lalu. Usai gol pertama tercipta, para pemain Chelsea melakukan selebrasi lain. Mereka membentangkan kostum nomor 8 milik Frank Lampard, tapi tulisan namanya diganti dengan Pat Lampard (nama ibunya).
Hadiah penalti diberikan oleh wasit Alan Wiley setelah Michael Carrick dianggap handsball saat menghadang tendangan Michael Essien. Penalti itu sempat diprotes kubu MU. Tapi, wasit tetap pada putusannya dan justru memberikan kartu kuning kepada kiper MU, Edwin van der Sar, karena protes berlebihan.
Sebelum terkena penalti, MU sebenarnya yakin meraih minimal satu poin karena mampu menyamakan skor pada menit ke-57 lewat striker andalannya, Wayne Rooney. Gol Rooney terjadi akibat blunder backpass Ricardo Carvalho. "Hasil ini membuat Manchester United semakin tertekan dalam dua laga terakhir. Kemenangan ini juga kami apresiasikan bagi Frank Lampard dan keluarga," kata Avram Grant, pelatih Chelsea, sebagaimana dilansir Sky Sports usai pertandingan.
Sebaliknya, pelatih MU Sir Alex Ferguson masih geram atas keputusan wasit yang menjadi alasan utama timnya kalah. Tapi, pelatih yang 22 tahun memoles MU itu harus menerima nasib akibat perjudiannya di lapangan. Ferguson tidak memainkan kekuatan terbaik alias baru memainkan top scorer MU musim ini, Cristiano Ronaldo, di babak kedua. Gelandang berpengalaman Paul Scholes dan striker Carlos Tevez malah tidak masuk dalam line up.
Baik MU maupun Chelsea masih punya peluang meraih double winners (dua gelar) musim ini. Selain di Premier League, keduanya punya kans berjaya di kejuaraan antarklub Eropa, Liga Champions. MU dan Chelsea bisa bersua di babak final di Stadion Luzhniki, Moskow, Rusia, pada 21 Mei mendatang, setelah meraih hasil signifikan di leg pertama semifinal.
Chelsea yang sukses menahan imbang Liverpool 1-1 di Anfield (22/4) lalu, hanya butuh draw 0-0 di leg kedua di Stamford Bridge 30 April nanti. Begitu juga MU. The Red Devils mengantongi modal berharga saat menjamu Barcelona di Old Trafford Selasa (29/4) nanti berkat keberhasilan menahan imbang lawannya 0-0 di Nou Camp sepekan sebelumnya. (dns/aww)