Minggu, 27 April 2008 17:53 WIB
Iran Harapkan Azerbaijan Bebaskan Alat-Alat Pusat Listrik Tenaga Nuklir
TEHERAN--Radar-Iran mendesak Azerbaijan membebaskan satu kargo bagian-bagian pusat listrik tenaga nuklir pertama republik Islam itu, kata Kementerian Luar Negeri, Minggu (27/4).
Rusia mengatakan para pejabat Azerbaijan di perbatasan dengan Iran, bulan lalu melarang penyekat-penyekat panas untuk pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) Bushehr yang dibangun satu kontraktor Rusia di Iran barat daya.
"Kami mengimbau pemerintah Republik Azerbaijan melaksanakan tindakan-tindakan yang diperlukan bagi penyerahan kiriman itu ke Republik Islam Iran," kata Juru Bicara Kemlu Mohammad Ali Hosseini.
Iran meminta dubes Azerbaijan di Teheran melakukan segala upaya agar membebaskan kiriman itu, jelasnya.
"Barang-barang itu adalah dalam kerangka kerja sama Iran-Rusia menyangkut penyelesaian PLTN Busher. Tidak ada larangan menyangkut alat-alat itu."
Para pejabat bea cukai Azerbaijan mengatakan kargo itu memerlukan izin khusus yang tidak disertakan. AS dan Rusia mengatakan alat-alat itu tidak boleh digunakan Teheran untuk memperkaya uranium sendiri. Negara-negara Barat khawatir, Iran sedang berusaha menguasai teknologi memperkaya uranium untuk membuat bom-bom atom.
Rusia sudah mengirim bahan bakar nuklir berdasarkan satu kontrak senilai US$1 miliar untuk membangun PLTN Busher dan para pejabat Iran mengatakan reaktor itu mungkin mulai beroperasi tahun 2008.
Dubes Iran untuk Azerbaijan, Nasser Hamidi Zare, mengatakan para pejabat Azerbaijan menahan kargo itu karena masalah teknis, kata sebuah surat kabar resmi Iran.
Rusia meminta Iran membantu menyelesaikan pertikaian menyangkut surat menyurat dengan Azerbaijan atau perselisihan itu akan menyebabkan tertundanya penyelesaian PLTN itu. Pekerjaan itu dimulai tahun 1970-an sebelum kontraktor Rusia mengambil alih proyek itu tahun 1990-an.
Para pejabat Iran mengatakan adalah hak mereka untuk memiliki program pengayaan uranium domestik dan menegaskan rencana mereka adalah sepenuhnya untuk tujuan damai.
Dalam satu insiden terpisah , dua warga Iran ditembak mati oleh pasukan perbatasan Azerbaijan di perbatasan itu bulan ini. Media Azerbaijan, yang dipantau BBC mengatakan, kedua orang itu berusaha menyeberang secara ilegal.
Ditanya mengenai insiden itu , Hosseini mengatakan, "Perlakuan pasukan Azerbaijan sehubungan dengan dua remaja Iran itu kami anggap tidak bisa diterima dan kami mengecam. Dan tentu pasukan perbatasan Iran akan menindak lanjuti masalah ini dengan hati-hati." (Ant/Reuters/OL-03)