PONTIANAK-RADAR-Penerimaan siswa baru tahun ajaran 2008-2009 di kota Pontianak diwarnai keprihatinan. Banyaknya siswa yang tidak diterima di sekolah negeri membuat para orang tua menjadi pusing karena harus melirik ke sekolah swasta yang sudah barang tentu memerlukan biaya ekstra di luar batas kemampuanya.
Kondisi semacam ini bukan saja dialami oleh siswa sekolah dasar yang akan melanjutkan ke SMP tapi juga dialami oleh siswa SMP yang akan melanjutkan ke sekolah SMA seperti yang dialami oleh pak Dalgi penduduk komplek TPI.“Karena anak saya tidak bisa diterima di SMA Negri membuat saya terpaksa menggadaikan motor yang saya miliki agar anak saya bisa diterima di SMA swasta yang biayanya di luar rencana semula” Ujar Dargi memelas kepada Radar.
“Yang penting anak saya bisa melanjutkan sekolahnya ke jenjang yang lebih tinggi” Tambah pria yang berperawakan kurus ini.
Hal senada juga dialami Warto penduduk Kota Baru dalam yang anaknya gagal masuk di SMA negeri 8. Pasalnya nilai kolmulatif anaknya tidak mencapai standar yang ditentukan. “Dari pada anak saya tidak sekolah, terpaksa saya carikan sekolah swasta saja, habis mau cari sekolah negeri lain juga sudah tutup” Jelas Suwarto sedih.
“Kondisi seperti sekarang ini memang serba salah, mau masuk sekolah swasta yang baik biayanya selangit, ada yang murah tapi kwalitasnya rendah, sebagai orang tua saya terpaksa harus berjuang dengan berbagai cara untuk mendapatkan kekurangan biaya”. Ungkap Warto pria 45 th yang anaknya tahun ini masuk SMA Mujahidin karena gagal masuk SMA negeri.
Setelah gagal bersaing masuk SMP maupun SMA negeri sekolah swasta adalah merupakan pilihan terakhir bagi para orang tua yang menginginkan anaknya untuk bisa tetap bersekolah. Namun mahalnya biaya di sekolah swasta menjadi persoalan yang kerap membingungkan orang tua, sehingga dengan berbagai cara rela ia lakukan apa saja agar anaknya tetap bisa sekolah.
Drs. Abdul Samad, Kepala dinas pendidikan kota Pontianak saat akan dikonfirmasikan Radar seputar masalah penerimaan siswa baru usai menghadiri rapat di kantor walikota Pontianak langsung nylonong tak berkomentar.
Hingga berita ini diturunkan kepala dinas belum bisa ditemui karena sibuk. (Kus)