JAKARTA-RADAR-Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memproyeksikan inflasi Mei 2008 akan cukup tinggi. Pangkal utama tekanan, berasal dari ketidakpastian harga BBM bersubsidi.
Menurut Direktur Perencanaan Makro Kementerian Negara PPN/Bappenas Bambang Prijambodo, tekanan inflasi baru akan menemukan titik keseimbangan pada bulan setelah kenaikan harga BBM diumumkan pemerintah. Kondisi ini merupakan announcement effect (akibat publikasi), karena kenaikan harga-harga mendahului kenaikan harga BBM. Sebelum kemudian menemukan titik keseimbangan, yakni final round,’’ jelasnya di Jakarta kemarin.
Menurut Bambang, titik keseimbangan inflasi tercapai setelah pasar terdorong melakukan penyesuaian harga. Saat dilakukan penyesuaian, harga-harga langsung meroket.
Tetapi setelah terjadi titik keseimbangan baru, harga kembali menjinak sebulan sesudahnya.
Turunkan Indeks
Dari data di Semarang misalnya, kenaikan harga bahan bangunan mencapai 30% pada akhir pekan kedua bulan Mei dibandingkan pekan pertama bulan yang sama.
Demikian pula dengan kenaikan harga besi baja di kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan Semarang.
Menanggappi hal ini, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economic and Finance (Indef) Ahmad Erani Yustika menyatakan keraguannya atas kemampuan pemerintah mengendalikan laju inflasi pada level yang diharapkan.
Terpisah, Kepala Ekonomi Danareksa Research Institute (DRI) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, tekanan inflasi tinggi akan menurunkan indeks kepercayaan konsumen (IKK) selama kuartal II/2008.
Hal itu mencerminkan masyarakat pesimistis terhadap situasi ekonomi, karena berbagai kesulitan yang dihadapi. (bn-33)