JAKARTA - RADAR -Keputusan pemerintah untuk segera menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tidak hanya berdampak terhadap kehidupan ekonomi sehari-hari masyarakat yang kurang mampu. Kebijakan yang dinilai tidak berpihak terhadap rakyat kecil tersebut dikecam karena dinilai akan semakin menggilas mutu pendidikan nasional.
"Kenaikan harga BBM akan mengancam kalangan miskin dalam mengakses pendidikan. Hak dan keberlangsungan pendidikan mereka akan semakin suram. Sebab mereka akan kesulitan bersekolah. Masyarakat akan lebih mementingkan urusan perut ketimbang pendidikan," kata Anggota DPR RI Komisi X Aan Rohanah seperti dikutip siaran pers yang diterima okezone, Kamis (22/5/2008).
Aan menambahkan, sebagai konsekuensi dari kenaikan BBM tersebut pemerintah harus menyediakan dana untuk anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBN. Saat ini dana Bantuan Operasi Sekolah (BOS) dan beasiswa untuk masyarakat miskin yang disediakan dalam APBN tidak akan bisa sepenuhnya menanggung biaya pendidikan masyarakat miskin.
"Sementara program Bantuan Tunai Langsung (BLT) yang ditawarkan pemerintah belum tentu bisa menjamin dapat digunakan oleh masyarakat untuk biaya pendidikan mereka," imbuhnya.(hri)