Korban Jagal Jombang Jadi 11 Orang
JOMBANG - RADAR-Korban kebiadaban Very Idam Heryansah alias Ryan kemarin terkuak lagi. Enam kerangka korban pembunuhan ditemukan di sekitar pekarangan rumah si Jagal Jombang itu. Praktis, pekarangan rumah Ryan bak pemakaman baru. Sebab, hingga kemarin sudah 10 korban yang dikubur di lokasi itu.
Dari penggalian kedua (penggalian pertama 21 Juli) yang dilakukan Polda Metro Jaya, Polda Jatim, dan Polres Jombang kemarin, enam mayat dikubur di lokasi berbeda. Keenam kerangka mayat tersebut diduga kuat adalah M. Aksoni, 29, warga Desa Slawe Kecamatan Tarik, Sidoarjo; Agustinus Setyawan, 28, warga Jl dr Soetomo, Jombang; Zainul Abidin, 21, warga Dapurkejambon, Kecamatan Jombang. Kemudian, kerangka Nani Hidayati, 31, dan putrinya Silvia Ramadhani, 3, warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang. Satu kerangka mayat lagi masih belum bisa diidentifikasi. Dengan penemuan enam mayat tersebut, praktis korban pembunuhan Ryan menjadi 11 orang.
Proses penggalian dimulai sejak pagi. Sejak pukul 08.00 petugas dari Polsek Tembelang dan Polres Jombang memperketat pengamanan di lokasi. Di semua sisi ditempatkan 10 petugas. Rombongan yang membawa Ryan datang sekitar pukul 09.30, dengan dikawal dua mobil patwal.
Ryan pun digelandang masuk rumah. Dia dikawal ketat petugas kepolisian. Saat di lokasi, Ryan juga ditemani Novel, pria yang disebut-sebut sebagai pacar Ryan.
Pada penggalian kemarin, Ryan tidak menunjukkan ekspresi selain tatapan kosong. Dia mengenakan kaus kerah putih bermotif hitam dan celana skater ukuran tiga perempat kaki. Kedua tangannya diborgol. Demikian pula kedua kakinya.
Lalu, dia diminta menunjukkan kembali titik-titik lokasi untuk mengubur para korban. Polisi mendapatkan empat titik yang berisi lima korban. Aksoni, Agustinus, dan Zainul Abidin dikubur di tempat berbeda. Hanya Nani dan putrinya, Silvia, yang dikubur di lubang yang sama.
Tim yang terdiri atas kedokteran, forensik, dan para penggali dibagi menjadi empat, sesuai empat titik lokasi penguburan yang ditunjukkan Ryan. Penggalian mulai dilakukan sekitar pukul 09.50.
Kali pertama di titik 1, yang lokasinya di sebelah timur galian lama lubang kedua, tempat dikuburnya Ariel Somba Sitanggang. Penggalian selanjutnya dilakukan di titik 2, yang terletak di belakang dapur dan kandang ayam.
Disusul penggalian di titik 3 di sebelah barat septic tank. Lokasi itu juga tepat berada di sebelah timur galian lama lubang pertama tempat ditemukannya tiga mayat, yakni Grandy, Guruh, dan Vincent. Sedangkan titik 4 berada di sebelah selatan titik 2, dan hanya terpisah tembok.
Seluruh rangkaian penggalian itu akhirnya membuahkan hasil. Satu demi satu mayat korban ditemukan. Di titik 1 terdapat mayat yang diduga kuat Agustinus Setyawan. Di titik 2 ditemukan mayat yang diduga M. Aksoni. Di titik 3 terdapat dua mayat, yang diduga kuat Nani Hidayati dan Silvia. Sedangkan di titik 4, ditemukan mayat yang diduga Zainul Abidin alias Zaki.
Kondisi mayat kelima korban sudah rusak dan nyaris tinggal kerangka. Namun, yang paling menyedihkan adalah mayat Nani dan Silvia. Ibu dan anak itu dikubur dalam posisi bertindihan. Nani di bawah dengan posisi kepala di sebelah selatan. Sedangkan Silvia dikubur di atas jasad ibunya, dengan posisi kepala di sebelah utara.
Kapolda Jatim Irjen Pol Herman S. Sumawiredja dan Direskrim Polda Jatim Kombes Pol Rusli Nasution turun langsung ke lokasi. Kapolda juga menyempatkan menginterogasi Ryan bersama tim penyidik lain. Hasilnya cukup mengejutkan. Ryan mengaku masih ada satu mayat lagi yang telah dikuburnya.
Sekitar pukul 14.15 penggalian kembali dilanjutkan di titik 5. Setelah kurang lebih dua jam, ditemukan satu mayat lagi. Kondisinya nyaris tinggal kerangka, tapi pakaian dan sarungnya masih utuh. Mayat terakhir itu belum dapat diidentifikasi.
Informasi yang dihimpun Radar Mojokerto, mayat yang ditemukan terakhir merupakan korban pembunuhan pertama Ryan pada Desember 2006.
Polisi Datangkan Ekskavator
Ditemukannya enam korban dalam penggalian lanjutan di pekarangan belakang rumah Ryan semakin menguak rangkaian pembunuhan berantai tersebut. Kini, korban lelaki yang dikenal lemah lembut itu sudah 11 orang. Termasuk Heri Santoso, korban mutilasi di Apartemen Margonda, Depok, Jawa Barat.
Namun, rangkaian pembunuhan berantai itu rupanya belum terungkap secara tuntas. Sebab, diduga masih ada korban lain yang dikubur di kebun bambu tersebut.
Sinyalemen itu terungkap dari pernyataan Kadireskrim Polda Jatim Kombespol Rusli Nasution. Rusli membenarkan bahwa masih akan ada penyisiran dan penggalian lanjutan. Hal itu untuk mencari korban-korban lain.
Bahkan, penggalian selanjutnya akan dilakukan dengan beckhoe (ekskavator). Kemarin beckhoe itu sudah didatangkan ke lokasi. Tapi, karena membeludaknya warga, beckhoe tersebut urung digunakan. Waktu penyisiran lanjutan itu juga belum dipastikan. ''Akan kita sisir lagi. Namun, waktunya belum bisa dipastikan," ujar Rusli.
Rusli juga mengatakan, korban yang terakhir ditemukan di kebun Ryan itu belum diketahui identitasnya. Tapi, dari pengakuan Ryan, mayat tersebut merupakan korban pertama pada Desember 2006.
Saat ditanya mengenai motif Ryan membunuh, Rusli mengatakan belum ada perubahan. Motif Ryan masih berkisar antara cemburu dan harta. ''Tetap seperti pemeriksaan sebelumnya. Satu karena cemburu, dua karena harta," ujar Rusli.
Polda Jatim juga menengarai bahwa Ryan menderita gangguan kejiwaan yang disebut psikopat. Karena itu, akan dilakukan pemeriksaan psikologis. Pemeriksaan itu untuk mendalami kondisi kejiwaan Ryan. Rencananya, pemeriksaan psikologis itu segera dilakukan. (doy/yr/nw)