Anggaran BLT Tetap Diusulkan 6,1 Miliar Rupiah

JAKARTA-RADAR-Pemerintah tetap mengusulkan anggaran bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp6,1 triliun untuk periode Januari-Maret dalam RAPBN 2009 sehingga masyarakat miskin bisa mempertahankan konsumsinya, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi pada Mei lalu dan kenaikan harga elpiji non subsidi.
"Itu sudah final dari pemerintah, tinggal menunggu persetujuan DPR," kata Meneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta, Kamis (28/. Anggaran sebesar Rp6,1 triliun itu sudah termasuk Rp300 miliar sebagai dana operasional terkait penyaluran BLT tersebut.
Dengan rencana penyaluran BLT pada 2009 itu, maka pemerintah secara kumulatif menyalurkan BLT untuk 10 bulan sebesar Rp1.000.000 kepada 19,1 juta rumah tangga sasaran (RTS). Pada 2008, pemerintah mengalokasikan Rp14,1 triliun sebagai anggaran program BLT, yang terdiri atas Rp13,37 triliun sebagai dana BLT yang dibagikan kepada RTS, dan Rp806,65 miliar sebagai anggaran safeguarding pelaksanaan BLT 2008.
Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri baru akan memperbarui data kemiskinan sebagai basis data penyaluran BLT 2009 pada September 2008 mendatang. Sementara itu, Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan pemerintah tetap akan menyiapkan anggaran untuk 19,1 juta RTS, meskipun hasil pendataan ulang penduduk miskin mengindikasikan penurunan penduduk miskin. "Nanti jika ada kelebihan anggaran kan tinggal dikembalikan kepada Depkeu," katanya. (Ant/OL-06)