SINTANG-RADAR-Kawasan perbatsan terus jadi sorotan masyarakat luas, selain karena keterisolasiannya juga ketertinggalannya dalam berbagai aspek.
Dunia pendidikan di kwaasan pun dianggap kembang kempes. Salah satu faktornya adalah terbatasnya tenaga pengajar di beberapa sekolah. Karenanya, pemerintah diminta memenuhi kebutuhan guru daerah perbatasan. Paling tidak satu sekolah 5 orang Guru sehingga bisa lebih baik.
"Diperbatasan memang masih kurang tenaga pengajarnya, ada dalam satu sekolah hanya diajar oleh satu atau dua orang guru, tentu proses belajar mengajarkan tak bisa dilakukan secara efektif. Bayangkan saja, bila seorang guru sedang mengajar di kelas satu, kelas lainya ribut, belum lagi dihadapkan berbagai persoalan lainya seperti 18 buku paket pelajaran dan lainya tutur Tito Pratno S PAK, tokoh muda perbatasan, pada RADAR, Rabu (18/6) siang.
Ketua Laskar Merah Putih perbatsan juga mengatakan aspek pendidikan merupakan sektor pembangunan yang tertinggal di kawasan perbatsan. Ini jelas mendorong tinnginya angka anak putus sekolah dan buta aksara.Karena diharapkan pemerintah memberikan dan menyebarkan serta menempatkan guru secara profesional dan merata di kawasan perbatasan, kalau tidak perbatasan ini tetap tertinggal.
Dijelaskan Tito, guru yang paling banyak mengalami kekekurangan adalah guru tingkat SD dan khusus mata pelajaran, baik itu bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris. Karena, untuk tingkat SD, tidak cukup hanya guru kelas, akan tetapi juga mesti dilengkapi dengan guru mata pelajaran seperti guru matematika. Karena, tidak akan efektif bila guru kelas harus mengajakan matematika yang bukan disiplin ilmunya dan penerapan yang berbeda.
Demikian juga dengan mata pelajaran lainya. Akan tetapi kalau mata pelajaran lainya seperti pelajaran umum tentu bisa dirangkap. Untuk pelajaran IPA jelas susah, karena tidak semua orang bisa melakukan itu, Toto menjelaskan. Sebagai daerah yang masih tertinggal dari daerah lainya, pengembangan pembangunan bidang pendidikan tentu sangat penting. Oleh karenanya, keberadaan guru dan penyebaran secara merata hingga kepolosok desa sangat penting. (Asnan)